Menalar Islam Nusantara
MENALAR ISLAM NUSANTARA
Abdul Rasid, S.Ag., M.Pd.I
Wahai Saudaraku...
Kita jangan mudah terprovokasi oleh bahasa orang sebelum kita tahu sendiri bahwa bahasa itu bohong, kita jangan mudah menghakimi bahwa orang itu bersalah sebelum kita menyaksikan sendiri letak pelanggarannya, kita jangan mudah menyangka bahwa perilaku orang itu menyimpang sebelum kita tahu sendiri kebenarannya, dan kita juga jangan mudah berkata bahwa orang itu benar, karenahanya ingin orang itu juga mau mebenarkan kita. Waspadalah...
DewasainiIslam menghadapibanyaktantangan yang berusahamengancamkeberadaanya, tantangantersebutmerupakanbagiandarisekianbanyaktantangan global yang memerangikebudayaan Islam dankadang-kadangtampakdalamkedokpolitik, pendudukanmiliter, danperangkebudayaan. Semuanyasepertiterjalindalamsatukekuatan yang berupayamemperdaya Islam danpemeluknya.
Secara Global Islam menghadapitantangan yang sangatberat, apabilatantangantersebuttidak di responsecaracermatoleh para pemikir Islam denganikhlasdantidakberkedokkepentinganpolitikataupungolongandapatmeningkatmenjadisuatuancamanseriusbagikehidupandanmasadepanIslam :
1. Tantanganpertamaialahkebudayaan Islam berhadapandengankebudayaanbarat yang sudahmengalamirevolusidalamsegalaaspek, kebudayaanbaratsudahmulaimenyeranggenerasi Islam melaluifase-fasepsikis, sosialdanpolitismulaidarihancurnyakhasanahkebudayaan IslamdarimasaAbbasiyahsampaisekarangmasihbelumbangkitdariketerlenaanmenikmatiperkembangankebudayaanbarat, danbahkanmenagung-agungkanhasilkaryamereka yang sebenarnyamerekajugatelahmengadopsidarihasilkarya orang-orang beriman.Misibesar orang barattersebutterbingkaidalamsuatugerakan Gold, Glory, dan Gospel.
2. Tantangankedua, bersifat intern tampakpadakejumudanproduktivitaspemikiranke-Islamandanupayamenghalangiproduktivitastersebut. Tantanganinitelahmembuatgenerasimudamuslimterpenjaradalamkebudayaanmeterialistispenyerangdenganberbagai media massadanteknologinya yang canggih. Para pemikir, Cendikiawandan ULAMA muslimtidakdiberikesempatanuntukmenghalautipudaya “para penyerang“ yang membuatgenerasimudamuslimsepertikehilanganakalsehatnyasehiggamemungut “sisa-sisahidangan“ hasildaripemikiran orang.
3. Tantanganketiga, kebudayaan yang dimilikisebagianpemudamuslim yang sedangbelajar di Negara-negarabarathanyamemilikikebudayaanbarat,sehinggatimbullahkesalahpahamantentang men-tafsirkan Islam yang diprovokasikanolehbarat. Dan merekaberkampanyebahwa agama adalahmusuhilmu (pendidikan), agama adalahcandu (bumerang) bagibangsa, agama hanyamengaturhambadanTuhannyadantidakberurusandengankehidupan, akibatnyamuncullahpenghancuranterhadapsistempendidikan Islam, bagaimanatidak ?!Bukankahbanyak orang Islam meninggalkanagamanyadengandalihkebangsaan ?!Bukankah orang muslimmemerangisaudaranya yang muslimatasnamanasionalisme ?!.
4. Tantangankeempat,sistimkebudayaan Islam disebagian Negara muslimmasihterpakupadametodetradisionaldankurangmeresponperkembanganzaman modern yang serbacanggih, akibatnyadenganmudah para penyerangkebudayaanmasukdanmerasukipolakebudayaanbaru yang menyimpangdarinorma-normake-Islaman.
5. Tantangankelima, kurikulumpendidikan Islam disebagianduniapendidikan Islam masihmengabaikankhasanahkebudayaan Islam, terutama di lembaga-lembagaformal, alasannyalembagapendidikan formal hanyabertugasmenghasilkantenaga-tenagaterampilbagimasyarakat, sedangkanpembekalankeagamaanmenjaditugaslembagapendidikan. keagamaan, sehinggamuncullahdikotomipendidikan Islam yang menciptakandualismeintelektual: Intelektualkeagamaan (Ulama) danIntelektual modern (PakardanPolitisi Islam)
Baca Jurnal Al-FikrahStamidiya2006 (Abdul Rasid)
Komentar
Posting Komentar